Sabtu, 23 Januari 2010

exhaust TEC(TORQUE EXPANSION CHAMBER)


Exhaust TEC (Torque Expansion Chamber) adalah salah satu teknologi yang sangat diunggulkan produsen motor asal India, Bajaj. Seperti diterapkan pada Pulsar dan XCD 125. Pasalnya, teknologi berupa tabung yang dipasang di bagian pipa knalpot (gbr.1) tersebut diklaim mampu meningkatkan torsi mesin.

“Sehingga rider tidak perlu bukan gas terlalu dalam untuk bisa berakselerasi dengan baik. Akibatnya, efisiensi bahan bakar jadi lebih tinggi alias irit,” kata SV Ramanuj, service manager 2W PT Bajaj Auto Indonesia (BAI) pada OTOMOTIF beberapa waktu silam.

Saat ditanya apa sih isi dalam tabung TEC itu, Ramanuj kembali menjelaskan bahwa di dalam tabung TEC tidak terdapat apa-apa alias kosong. “Itu hanya tabung kosong yang dihubungkan ke pipa knalpot. Fungsinya buat menyalurkan tekanan balik berlebihan yang terjadi di saluran buang,” ujar pria India berkumis aduhai ini.


Gbr 1 Gbr 2

Efek yang akan dihasilkan, seolah-olah aliran gas hasil pembakaran jadi lebih plong. Mirip knalpot standar dibobok dikit saringannya. Padahal, tekanan gas buang hanya dibuang sementara ke tabung tersebut. Makanya torsi di putaran bawah jadi lebih baik. Tapi apa benar begitu?

Oh iya, menurut Abdul Malik dari Valentino Modified di kawasan Bintara, Bekasi Barat, Jabar, teknologi ini sebenaranya sudah lama diterapkan di motor Suzuki. Tobun, manajer tim Junior Motorsport Cibinong, Jabar yang mantan road-racer nasional pun mengiyakan. “Mirip yang dipakai di Suzuki RC 80 atau Bravo,” ujar keduanya.

Jadi, artinya secara teori teknologi tersebut bisa juga diaplikasi ke knalpot standar motor lain. Nah, untuk membuktikan apakah memang berpengaruh atau tidak terhadap peningkatan torsi, OTOMOTIF coba menerapkannya di Suzuki Shogun 110 standar keluaran 2003.

Tabung TEC-nya kami rancang sendiri dari pelat yang kemudian dihubungkan ke bagian tengah pipa knalpot Shogun 110 (gbr.2). Tapi sebelum tabung TEC dipasang, motor didyno terlebih dulu untuk mengetahui torsi dan tenaga standar. Baru setelah itu tabung TEC dipasang dan selanjutnya motor didyno ulang.

Hasilnya, power standar Shogun 110 yang terukur di dynometer milik BRT di Cibinong, Jabar sebesar 7,01 dk/8.100 rpm (gbr.3). Sedang torsi mencapai 5,16 lb.ft (6,99 Nm)/3.900 rpm. Namun setelah mengaplikasi tabung TEC, tenaga mesin langsung melonjak jadi 7,48 dk. Didapat pada 8.400 rpm.

Torsinya pun ikut terkerek jadi 5,22 (7,07 Nm) yang dicapai pada putaran lebih rendah, yakni di 3.750 rpm. Selain itu, mulai putaran 4.050 rpm hingga puncak torsinya juga terkoreksi jadi lebih baik. Jadi, artinya teknologi TEC itu memang bisa meningkatkan torsi mesin. Malah dibarengi dengan peningkatan tenaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar