Minggu, 31 Januari 2010

columbia-india with pulsar 180



petaperjalanan

Adalah Daniel Velandia seorang test rider di majalah Lokal Kolombia La Revista DEMOTOS melakukan Upaya Perjalanan Keliling dunia. Berbeda dengan Rider-rider lain yang memilih motor-motor dual purpose seperti BMW R1200GS, Daniel memilih Bajaj Pulsar 180 DTSi yang ia namakan ELVIRA sebagai Parter sejatinya menerabas 3 eh salah . . . 4 benua (turki dah masuk eropa kan) , 23 negara, dan kurang lebih 30.000 mil perjalanan dengan satu tujuan . . . mengunjungi tempat dimana Pulsar dibuat . . . India, hmmm saya merasakan aroma eksotisme di sini. Tangguh juga ya sang Srigala ini :D

Daniel Velandia IndiaJika Brader lihat, Pulsar 180 yang digunakan daniel tidak ada perubahan signifikan hanya semacam frame bar, protektor batok headlamp, dua hard side box, satu top box, dan sepasang Hand Guard khas motor enduro. Bahkan bila dilihat ban yang digunakan mirip seperti Ban OEM Pulsar 180 yang dijual di sini.

Daniel Velandia berusia 34 tahun dan baru menjadi biker selama 9 tahun. Motor pertamanya adalah Bajaj Chetak 150 ’93. Lima tahun terakhir ia dedikasikan hidupnya pada sepeda motor, merupakan test rider perusahaan otomotif lokal kolombia dan majalah lokal. Selain sebagai Biker ia juga merupakan seorang blogger, simak saja hasil laporan perjalanannya yang disuport penuh bajaj ini di Blog ini

Semoga memberi Inspirasi hidup

Minggu, 24 Januari 2010

SEPEDA MOTOR PERTAMA DI DUNIA

Sejarah Sepeda Motor
Sama seperti mobil pertama di dunia, sepeda motor pertama di dunia pun lahir di Jerman. Adalah Gottlieb Daimler dan mitranya, Wilhelm Maybach, dua pakar mesin empat langkah Jerman, yang menciptakan sepeda motor pertama di dunia.
Pada tahun 1885, Daimler memasangkan mesin empat langkah berukuran kecil pada sebuah sepeda kayu. Mesin diletakkan di tengah (di antara roda depan dan belakang) dan dihubungkan dengan rantai ke roda belakang.
Sepeda kayu bermesin itu diberi nama Reitwagen (riding car) dan merupakan sepeda motor pertama di dunia. Maybach mencoba Reitwagen sejauh 3 kilometer di sepanjang Sungai Neckar, dari Cannstatt ke Untertürkheim, dengan kecepatan 12 kilometer per jam.
Pada waktu itu, Reitwagen tidak dijual untuk umum. Pemasangan mesin pada sepeda kayu itu merupakan rangkaian dari percobaan yang dilakukan oleh Daimler dan Maybach, sebelum memasang mesin empat langkah pada kereta kuda, yang menjadi cikal bakal lahirnya mobil.
Tahun 1893, sepeda motor pertama yang dijual untuk umum dibuat oleh pabrik sepeda motor Hildebrand und Wolfmüller di Muenchen, Jerman. Sepeda motor ini tidak menggunakan rantai. Roda belakang digerakkan langsung oleh kruk as (crankshaft).



Sepeda motor pertama kali masuk ke Amerika Serikat pada tahun 1895 ketika seorang pemain sirkus asal Perancis membawanya ke New York. Disebut-sebut, pada tahun yang sama, seorang penemu Amerika Serikat, EJ Pennington, di Milwaukee, mendemonstrasikan sepeda motor yang didesain sendiri. Pennington menyebutkan, sepeda motor yang dia desain itu dapat dipacu dengan kecepatan 93 kilometer per jam, dan ia dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan istilah motorcycle (sepeda motor).



Sepeda motor inilah yang dimiliki oleh John C Potter, masinis pertama pabrik gula Oemboel, Probolinggo, Jawa Timur, tahun 1893. Ia memesan sendiri sepeda motor itu langsung ke pabriknya di Muenchen. John Potter tercatat sebagai orang pertama yang memiliki sepeda motor di Indonesia, yang pada waktu masih berada di bawah pendudukan Belanda, dan bernama Hindia Belanda (Nederlands Indie).


karena banyak yg mnanyakan Honda ma Harley Davidson...
saya kasih tambahan...
jadi bisa bandingin yg mana yg pertama mnciptakan Sepeda motor...

Sabtu, 23 Januari 2010

PART PIRANTI PENAMBAH TENAGA

Peningkatan performa serta seberapa jauh penghematannya terhadap konsumsi BBM setelah aplikasi part-part racikan anak klub?

Oh ya, sebelumnya akan disebut lagi peranti tersebut. Pertama BKRC-PB (hasil karya Bike of Kawasaki Riders Club), kedua HRC-AC (racikan Honda Revo Club) dan ketiga ECB (bikinan Batavia Thunder 125 Owner Club).

Pengetesan

Dipasang di Suzuki Thunder 125 milik Nur Hakim, warga Ciledug, Tangerang yang baru umur 6 bulan. Pengujian pertama buat mengetahui seberapa irit setelah pasang alat itu, motor diisi bensin 1 liter di botol infus (gbr.1).

Lalu ditunggangi rider berbobot 70 kg dan digeber pada kecepatan rata-rata 50 km/jam sampai bensin habis. Kondisi standar tanpa alat, dengan bahan bakar Premium, tunggangan mampu menempuh jarak 35 km/liter.

Lalu buat menguji besarnya perbedaan power dan torsi, besutan dites pakai dynotes milik tim balap AHRS di Depok, Jabar (gbr.2). Untuk mencari hasil paling tinggi, motor digeber 5 kali run. Kondisi standar sebelum pasang alat tadi, power maksimal 10,3 dk/9.457 rpm dan torsi puncak 9,19 Nm/5.921 rpm.

Hasil Tes

BKRC-PB
Kotak warna hitam seharga Rp 165 ribu ini, setelah dipasang pada tunggangan 125 cc itu bisa menempuh jarak 41 km/liter. Berarti ada penambahan jarak 6 km dibanding standarnya.

“Pemasangannya mudah. Kabel warna merah alat digabung ke terminal plus (+) aki, kabel hitam ke terminal negatif aki. Sedang kabel kuning dipasang pada massa/ground pada intake manifold,” urai Dedy Setyawan, anggota Bike of Kawasaki Riders Club (BKRC) yang meracik peranti ini.

Setelah naik dynotes, didapat data: power 10,7 dk/9.228 rpm dan torsi 9,41 Nm/5.934 rpm. Ini menunjukkan ada peningkatan power sebesar 0,4 dk, sedang torsi bertambah 0,22 Nm.

Telp. 021-80205520 & 0856-1171392


Gbr 1

Gbr 2

HRC-AS

“Komponen utama di dalamnya, kapasitor. Berfungsi menyetabilkan suplai arus kelistrikan pada semua komponen. Sehingga bila kelistrikan pada CDI stabil, maka pengapian pada busi ikut stabil dan lebih besar, ujungnya pembakaran di ruang bakar ikut meningkat” urai Ricky Setiawan, pencipta alat itu, juga sebagai ketua umum HRC di Jl. Kebon Jeruk Blog G1, No. 58, Jakbar (Interkon).

Di kalangan anak klub, part ini dijual Rp 165 ribu. Setelah diuji, besutan sanggup menempuh jarak 40 km/liter. Ada peningkatan jarak tempuh 5 km. Lalu hasil dynotes, data menunjukkan power 10,5 dk/9.464 rpm, torsinya 9,50 Nm/4.627 rpm. Hal ini menunjukkan power terdongkrak 0,2 dk dan 0,31 Nm untuk peningkatan torsinya.

Telp.021-97581141/ 08176067155

ECB

“Ini penyetabil arus listrik dari CDI ke koil, agar pengapian lebih besar. Hanya bisa dipasang di Suzuki Thunder 125,” ujar Adhi Wibowo, mantan ketua BATHOC peracik ECB, yang juga anggota STI (Suzuki Thunder Indonesia).

Part seharga Rp 100 ribu ini, mampu menempuh jarak 40 km/liter. Berarti ada penambahan jarak 5 km. Setelah aplikasi alat ini, tunggangan mampu mengail power sebesar 10,8 dk/9.568 rpm. Sedang torsi maksimal 9,35 Nm/6.100 rpm. Meski peningkatan torsi hanya 0,16 Nm, namun penambahan power paling tinggi, yakni 0,5 dk. Data lengkap lihat tabel di bawah.

“Saat gas dipelintir, dari tiap alat, akselerasinya tak begitu terasa nendang. Tapi peningkatan akselerasi cukup jelas terlihat pada penambahan torsi yang tertera pada hasil dyno,” ungkap Kuro, operator sekaligus mekanik balap tim AHRS.

Telp. 021-95499943

Kesimpulan

Bila suplai arus kelistrikan stabil, berdampak suplai kelistrikan pada CDI ikut stabil. Ujungnya pengapian dari CDI ke koil yang diteruskan ke busi akan ikut meningkat. Ternyata karya anak klub lumayan bermanfaat, lo!

Table Hasil Dynotest

Alat Power Torsi
Standar 9,19 nm/5.921 rpm
BKRC-PB 9,41 nm/5.934 rpm
HRC-AC 9,50 nm/4.627 rpm
ECB 9,35 nm/6.100 rpm
Table Konsumsi BBM

Alat Jarak Tempuh
Standar 35 km/liter
BKRC-PB 41 km/liter
HRC-AC 40 km/liter
ECB 40 km/liter
exhaust TEC(TORQUE EXPANSION CHAMBER)


Exhaust TEC (Torque Expansion Chamber) adalah salah satu teknologi yang sangat diunggulkan produsen motor asal India, Bajaj. Seperti diterapkan pada Pulsar dan XCD 125. Pasalnya, teknologi berupa tabung yang dipasang di bagian pipa knalpot (gbr.1) tersebut diklaim mampu meningkatkan torsi mesin.

“Sehingga rider tidak perlu bukan gas terlalu dalam untuk bisa berakselerasi dengan baik. Akibatnya, efisiensi bahan bakar jadi lebih tinggi alias irit,” kata SV Ramanuj, service manager 2W PT Bajaj Auto Indonesia (BAI) pada OTOMOTIF beberapa waktu silam.

Saat ditanya apa sih isi dalam tabung TEC itu, Ramanuj kembali menjelaskan bahwa di dalam tabung TEC tidak terdapat apa-apa alias kosong. “Itu hanya tabung kosong yang dihubungkan ke pipa knalpot. Fungsinya buat menyalurkan tekanan balik berlebihan yang terjadi di saluran buang,” ujar pria India berkumis aduhai ini.


Gbr 1 Gbr 2

Efek yang akan dihasilkan, seolah-olah aliran gas hasil pembakaran jadi lebih plong. Mirip knalpot standar dibobok dikit saringannya. Padahal, tekanan gas buang hanya dibuang sementara ke tabung tersebut. Makanya torsi di putaran bawah jadi lebih baik. Tapi apa benar begitu?

Oh iya, menurut Abdul Malik dari Valentino Modified di kawasan Bintara, Bekasi Barat, Jabar, teknologi ini sebenaranya sudah lama diterapkan di motor Suzuki. Tobun, manajer tim Junior Motorsport Cibinong, Jabar yang mantan road-racer nasional pun mengiyakan. “Mirip yang dipakai di Suzuki RC 80 atau Bravo,” ujar keduanya.

Jadi, artinya secara teori teknologi tersebut bisa juga diaplikasi ke knalpot standar motor lain. Nah, untuk membuktikan apakah memang berpengaruh atau tidak terhadap peningkatan torsi, OTOMOTIF coba menerapkannya di Suzuki Shogun 110 standar keluaran 2003.

Tabung TEC-nya kami rancang sendiri dari pelat yang kemudian dihubungkan ke bagian tengah pipa knalpot Shogun 110 (gbr.2). Tapi sebelum tabung TEC dipasang, motor didyno terlebih dulu untuk mengetahui torsi dan tenaga standar. Baru setelah itu tabung TEC dipasang dan selanjutnya motor didyno ulang.

Hasilnya, power standar Shogun 110 yang terukur di dynometer milik BRT di Cibinong, Jabar sebesar 7,01 dk/8.100 rpm (gbr.3). Sedang torsi mencapai 5,16 lb.ft (6,99 Nm)/3.900 rpm. Namun setelah mengaplikasi tabung TEC, tenaga mesin langsung melonjak jadi 7,48 dk. Didapat pada 8.400 rpm.

Torsinya pun ikut terkerek jadi 5,22 (7,07 Nm) yang dicapai pada putaran lebih rendah, yakni di 3.750 rpm. Selain itu, mulai putaran 4.050 rpm hingga puncak torsinya juga terkoreksi jadi lebih baik. Jadi, artinya teknologi TEC itu memang bisa meningkatkan torsi mesin. Malah dibarengi dengan peningkatan tenaga.

Jumat, 22 Januari 2010

Membandingkan Yamaha V-Ixion 150 dan Bajaj Pulsar 180 DTS-i di sini harus dilakukan dengan hati-hati. Betapa tidak, kedua merek tidak saja berbeda pabrikan, tapi juga kapasitas mesin dan asal negara yang memiliki konteks historis-sosiologis yang berbeda. Apapun itu, keduanya sudah berani masuk ke pasar motor sport Indonesia 2007 yang bukan main panasnya. Karena itu sudah saatnya kita bandingkan agar konsumen bisa memiliki referensi sederhana.

Pada bagian ini kita hanya akan membandingkan beberapa fitur, baik pada mesin maupun non-mesin. Belum bisa kita bandingkan secara head-to-head beberapa hal terkait soal pengukuran-pengukuran yang bersifat matematis, seperti konsumsi bahan bakar, kecepatan maksimal, dan sebagainya. Perbandingan tersebut sudah saya buat di tempat lain, atau akan saya buat pada kesempatan lain kala data yang dibutuhkan sudah lengkap. Jika demikian lebih baik anda melihat perbandingan berikut sebagai referensi relatif saja hingga keduanya benar-benar sudah dirilis resmi on the road.

TEKNOLOGI MESIN

Mesin

V-Ixion

Pulsar

Tipe

4-valve SOHC water-cooled engine

2-valve SOHC with “DTS-i” technology

Material

a. DiASil (die-cast aluminum cylinder)

b. Lighter forged piston

c. Roller bearing rocker arms

Conventional

Pembakaran

Injection (Programmed Electronic Fuel Injection PGM-FI).

Digital circuit (Trics III) for “DTS-i”.

Exhaust

Catalytic converter

ExhausTEC

V-Ixion: Skor 9

  1. V-Ixion memperkenalkan teknologi yang sukses pada Jupiter MX (meskipun lebih dulu dipakai oleh Suzuki untuk pasar Indonesia) yaitu penggunaan 4 klep SOHC. Membuat suplai bahan bakar dan udara lebih cepat masuk dan sempurna terbakar dibanding 2 klep. Keunggulannya pada kemampuan menghasilkan torsi lebih pada rpm tinggi.
  2. Water cooler. Dimaksudkan sebagai solusi terhadap tingginya kompresi dan RPM yang berakibat panas berlebihan bagi motor yang bermesin sport.
  3. Menggunakan material kuat anti gores DiASil (die-cast aluminum cylinder) dan piston almunium tempa yang lebih ringan. Membuat mesin ini memiliki daya tahan yang luar biasa terhadap putaran mesin yang tinggi karena ringan dan cepat melepas panas Dibuat secara ekslusif dari alumnium oleh teknologi terkini Yamaha berupa campuran 20% silicon aluminum alloy.
  4. Penggunaan roller bearing jenis baru untuk rocker arms yang desain dan materialnya disesuaikan untuk memainkan 4 klep ganda SOHC secara lebih baik. Mengurangi friksi (gesekan) berlebihan sebagaimana lazimnya mesin motor 4 tak biasa.
  5. Pembakaran menggunakan injeksi. Motor sport pertama yang menggunakan sitem injeksi yang didukung Biasanya didukung Throttle position sensor agar pembakaran lebih presisi untuk dan rendah emisi gas buang. Lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
  6. Catalytic converter: Piranti tambahan untuk mengurangi kadar polusi gas buang dengan lulus standar Euro II.
  7. Mesin ini memiliki kompresi lebih tinggi sehingga bisa bermain pada RPM lebih tinggi. Menyiratkan nuansa sport yang kencang.

Pulsar: Skor 8

  1. Pulsar memperkenalkan teknologi DTS-i (Digital Twin Spark Ignition)dengan busi ganda yang merupakan pertama di Indonesia. Kelebihannya pembakaran lebih sempurna dan tenaga lebih kuat
  2. Penggunaan karburator yang dipandu oleh digital circuit yang disebut Trics III (Third Generation Throttle Responsive Ignition System) guna mendukung efisensi pembakaran pada teknologi DTS-i
  3. Kapasitas silinder/volume mesin yang lebih besar sehingga menghasilkan torsi dan tenaga lebih besar yang sudah bisa dikail pada putaran mesin lebih rendah.
  4. ExhausTEC. ExhausTEC singkatan dari Exhaust Torque Expansion Chamber yang merupakan desain sistem pembuangan (exhaust system) yang meningkatkan penyaluran daya (torsi) pada kecepatan rendah. Dirancang khusus dengan sebuah chamber dan diklaim mirip dengan kinerja teknologi turbo, yakni dengan memanfaatkan sisa campuran bahan bakar untuk dibakar kembali demi meningkatkan tenaga.
  5. Tenaga dan torsi lebih besar yang bisa diraih pada putaran mesin lebih rendah. Pada kecepatan yang juga lebih rendah, torsi Pulsar sangat besar. Menyiratkan kemampuan akselerasi dan kekuatan membawa beban yang hebat.

Keunggulan V-Ixion jelas pada pada digunakannya teknologi injeksi, 4 klep, dan material komponen tahan panas untuk mengimbangi kompresi tinggi dan kecepatan putaran mesin. Water cooler tidak bisa sepenuhnya kita lihat sebagai kelebihan karena merupakan solusi terhadap ekstrimitas suhu dan putaran mesin yang bisa jadi berlebihan. Jika saja V-Ixion menganut teknologi DOHC, maka skornya bukan tidak mungkin adalah 10. Meskipun demikian, pulsar adalah lawan sepadan. Penggunaan teknologi DTS-i, Trics, dan TEC, hampir-hampir sama dengan efek yang dihasilkan oleh semua kelebihan teknologi V-Ixion. Bahkan pada sisi torsi dan penyaluran daya, tampaknya Pulsar lebih unggul. Kalaupun kalah dari V-Ixion, hanyalah karena Pulsar tidak menyebutkan secara khusus penggunaan material tingkat tinggi DiASil (dan forged piston) yang merupakan paten Yamaha. Wajar saja, toh Pulsar adalah motor tipe sport cruiser yang tidak perlu mencapai kompresi sangat tinggi ala sport DOHC yang ingin dipepet oleh V-Ixion dengan 4 klep SOHC-nya. Jadi wajar saja jika selisihnya hanya 1

poin.

FITUR DI LUAR MESIN

Non-Mesin

V-Ixion

Pulsar

Swing arm

Monoconventional

Monotube type gas suspension

Velg

Sport rims

Sport rims

Speedometer

Analog

Digital

Sasis

Deltabox

Double Cradle

Tampilan

Sporty

Sporty fighter

V-Ixion: Skor 7,5

  1. Menggunakan swing arm dengan sistem link monosok. Namun sayang sekali masih menggunakan teknologi monosok konvensional yang sama dengan MX, dan bukan unitrak seperti Scorpio. Kemungkinan cepat amblas dan kurang responsif sangat tinggi.
  2. Dilengkapi velg palang sehingga bernuansa sport lengkap dengan cakram depan.
  3. Deltabox chassis merupakan kelebihan karena menyiratkan nuansa sport yang diipadu dengan desain tangki yang juga sporty dan manis. Kombinasi yang tak ada bandingannya di jajaran motor sport naked di Indonesia.

Pulsar: Skor 8,5

  1. Menggunakan swingarm bersok ganda. Kelebihannya adalah dilengkapi sok ganda dengan teknologi gas (advanced monotube type gas suspension) yang lebih responsif bahkan dari monosok konvensional.
  2. Sport rims. Dilengkapi velg palang 6 diameter 17 inchi yang desainnya meniru velg NSR Hornet yang terkenal ringan, kuat, dan sporty. Nuansa sportnya dilengkapi dengan cakram depan yang sama manisnya.
  3. Panel Digital Speedometer yang manis. Mungkin hanya bisa diimbangi oleh produk Suzuki FU dan FXR, meskipun milik Bajaj ini lebih sporty ala moge.
  4. Double Black Cradle chassis. Sasis yang lebih maju dari tipe berlian Honda Tiger meskipun masih kalah sporty dari sasis deltabox. Namun karena dimaksudkan untuk motor cruiser maka sangat tepat. Apalagi dikelir all black untuk menambah tampilan yang sporty.
  5. Tampilan sporty black fighter bersama dengan desain tangki, tudung lampu dan headlamp ala mata serigala, dan buntut/lampu rem LED moge.

Di segala sektor non mesin, Pulsar lebih unggul tampilan daripada V-Ixion. Satu-satunya sedikit kelebihan V-Ixion atas Pulsar hanyalah pada diigunakannya sasis Deltabox yang serasi dengan tangki. Namun sport cruiser tidak harus ikut-ikutan model sportbike tanpa fairing bukan? Justru dengan desain yang sangat angresif, Pulsar memadukan dua aliran sport dan turing secara lebih seimbang sekaligus membidik salah satu model yang paling diminati dalam dunia motor kontemporer: Streetfighter. Kombinasi kaki-kaki, kelir, body depan hingga belakang, dan desain mesin, akan membuat anda sadar jika sedang berhadapan dengan sosok petarung sejati pada masanya!

KESIMPULAN:

  • V-Ixion: 16,5
  • Pulsar: 16,5

Minggu, 17 Januari 2010

motor teririt di dunia


Pertama jumpa Hendry Martin, ST, sempat timbul penasaran. Dengan penuh semangat, Martin bercerita kalau Bajaj Pulsar 200 DTSi miliknya hanya diisi 5 liter bensin tiap bulan. Padahal setiap hari jadi kendaraan operasional dari rumah ke kantor yang memakan jarak 26 km.
“Belum lagi dibawa keliling rumah, tahu deh konsumsi bensin berapa,” katanya saat itu. Dapat info seperti ini pastinya membuat kami tertantang melakukan pembuktian. Akhirnya dilakukan dua kali uji coba.
Percobaan pertama dilakasankan pada Sabtu (31/1) lalu. Dengan memasang tabung infus dan diisi bensin sebanyak 100 ml. Sayang pelaksanaan pertama ini kurang sukses, disebabkan adanya kebocoran pada peranti yang Em-Plus gunakan. Saat itu konsumsi bensin hanya 1 liter untuk 70-an kilo. Jauh di bawah promosi Martin.
Karena penasaran, dilakukan tes kedua pada Senin (2/2). Kali ini mengukur pengurangan di tangki bensin setelah dibawa jalan dalam jarak kilomter tertentu. Alhasil setelah menempuh perjalanan 16 km, tangki di bensin hanya berkurang 60 ml.
Wow! Artinya untuk 1 liter atau 1.000 ml dapat menempuh jarak 266 km. Jarak yang sama untuk perjalanan dari Jakarta hingga Tasikmalaya.Artinya terjadi peningkatan efisiensi berarti. Standar tanpa penghemat BBM, untuk 1 liter bensin di Pulsar 200 hanya sanggup menempuh jarak 40 km. Berarti terjadi efisiensi sampai 6 kali lipat atau 600 persen lebih.Tentunya angka mencengangkan itu muncul setelah modifikasi atau bolt on sejumlah peranti penghemat bensin. Untunglah Martin nggak pelit, sehingga seluruh komponen penghemat yang dipasang rela dibeberkan. Mari!
XADO REVITALISASI, TURBO DAN ANTI CARBON
Semacam cairan yang berfungsi untuk mengembalikan kondisi jeroan mesin seperti baru. Dicampur bersama oli mesin. “Sehingga kompresi atau kualitas dalaman mesin setelah masa pakai tidak akan mempengaruhi performa,” kata pria yang bekerja di Telkomsel ini.Jika kemampuan motor kembali greng layaknya baru, maka otomatis gas tidak akan terlalu dibejek. Ujung-ujungnya sedikit bensin yang terbakar. Penggunaan ini diyakini Martin memberi efek sampai 5% dalam proses pengiritan BBM.
DC BOOSTER
Berfungsi menstabilkan seluruh kelistrikan di motor. Diestimasi dapat memberikan dampak hingga 15%. Dipasang secara parallel ke aki. “Dengan begitu pembakaran juga menjadi lebih sempurna,” kata pria asal Padang ini.
CDI STABILIZER
Komponen ini berfungsi menstabilkan tegangan input CDI supaya bekerja di titik optimal. Juga bikin pembakaran lebih sempurna. Menyumbang peran 10% dan dipasang antara aki dan CDI.
XTREME FIRE BOOSTER
Peranti ini diposisikan antara koil dan busi. Fungsinya memperkuat energi pengapain. Pengaruhnya cukup besar pada pengiritan kali ini karena dapat memberikan efek sampai 20%.
GENERATOR HYDROGEN
Ini peranti penghemat yang memberikan pengaruh paling besar. Bisa sampai 47,5% persen. Alat ini membuat air menjadi bahan bakar. “Itu bisa terjadi karena generator itu memiliki elemen atau sel yang beresonansi setelah diberi arus listrik,” gamblang Martin.“Karena resonansi tadi maka gas hydrogen dan oksigen yang ada di air menjadi keluar dan kemudian disalurkan ke karburator sehingga terjadi ledakan,” ungkap warga Jl. Joe, No. 27, Lenteng Agung, Jakarta Selatan ini.Kedua gas tadi disalurkan melalui slang ke intake manifold di depan karburator. Karena itulah bensin yang dikonsumsi menjadi sangat sedikit. Energi pembakaran didapat dari hidrogen dan oksigen tambahan tadi.Mengisi tabung ini cukup pakai air dari keran atau minuman mineral biasa. Volume tiap tabung hanya 300 ml dan tidak akan berkurang, hanya menjadi keruh. Disarankan mengganti air setiap tiga hari sekali.
HARGA TOTAL
Untuk seluruh total barang yang diinstal ke motor ini, Martin memberi estimasi biaya sekitar Rp 1,5 juta. “Semua itu hanya untuk sekali pembayaran karena dijamin tidak akan rusak atau tidak memerlukan perawatan dalam perjalanannya,” beber pemilik rambut ikal ini.Kalau pun rusak, Martin berani memberikan garansi di bawah perusahaannya CV Multiniaga Solusindo. Lebih jauh dia juga memastikan bahwa alat-alat ini bisa dipakai di semua motor, bahkan mobil. Tanpa melakukan ubahan atau modifikasi di jeroan mesin atau karburator. “Tapi mungkin jumlah pengiritannya akan berbeda di setiap motor karena perbedaan spek,” tutup pria ramah ini.
HANYA GENERATOR HYDROGEN
Saat MOTOR Plus melakukan pengujian, ada seorang biker yang juga ingin mencoba hydrogen generator milik Martin. Namanya Sadono dari Pulsarian Serpong. Motornya Bajaj Pulsar 180DTSi. “Saya hanya mau coba generator karena penasaran dengan teknologi dari air ini,” katanya.Pemasangan langsung memberikan hasil menggembirakan. “Setelah dicoba, bensin bisa 1 liter untuk 75 kilometer,” cerita warga Ciputat ini.Itu sudah jauh lebih hemat dari pemakaian biasa yang hanya 35 liter untuk setiap liter. Sementara harga generator ini cuma Rp 375 ribu dan sudah termasuk ongkos pasang.
JUMLAH PERSENTASE PENGHEMATAN
1. Cairan-cairan 5%
2. DC Booster 15%
3. CDI Stabiliser 10%
4. Extreme Fire Booster 20%
5. Generator hydrogen 47,5%
6. Cara berkendara 2,5%
————————————-
Jumlah 100%